Selasa, 17 November 2015

Bila Aku Jatuh Cinta

Untuk aku, jatuh cinta memang sangat menyiksakan. Kerapkali aku menunda-nunda untuk jatuh cinta sebegitu. Namun, kerapkali juga, setelah ditunda berkali-kali, akan tiba satu detik cinta itu sudah tidak dapat dielakkan. Makanya, sudah pasti perlu didepani.

Sejujurnya, aku tidak begitu punya kudrat untuk menangani keluh kesah jatuh cinta. Begitu menyiksakan seluruh emosi dan rohani. Apalagi bila usia kian bertambah, fizikal sangat tiada kudrat lagi.

Yaaaaa, bila jatuh cinta, hanya namanya tertulis di hati, hanya wajahnya terpampang di minda. Siang dan malam. Tiap detik. Tiap saat. Dalam jaga. Dalam lena. Dalam mimpi. Tiada sedetikpun aku mampu bebas dari dia.

Semua itu sangat mengganggu. Ganggu tidur. Ganggu kerja. Ganggu rehat malah ganggu segala-galanya. Tiap saat rindu semakin memberat. Tiap detik, cinta akan membelenggu. Otak seakan mati untuk fikirkan perkara lain sekalipun tentang makan. Semuanya hanya tentang dia. Senyumnya. Tawanya. Sorot matanya. Segala-galanya. Hanya tentang dia.

Nomad - Tetap Menantimu



Aku sentiasa menunggumu, Fauzi Qushairi!

6 ulasan:

eelobor berkata...

ooooo....ok

mamawana berkata...

heeeeee.............

anyss berkata...

huhuhuhu

iryantyismail berkata...

jatuh cinta..erm erm erm......nak makan nasi minyak ke ni ;-))

anyss berkata...

Iryanty: meh ambo blanja nasi minyak pasar malam

anyss berkata...

;)